Minggu, 01 September 2013

Ungaran Yang Tak Terlupakan

Pencapaian puncak yang tak mudah, tak mengurungkan niat kami para pecinta alam dari organisasi Kampung yang kami beri nama “WOPALA” (Wologito pecinta alam). Untuk terus mendaki puncak tertinggi di gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, meskipun hanya 8 orang, yang turut ikut serta dalam pendakian ini. kehangatan dan kebersamaan keluarga ” WOPALA” tetap terasa mulai dari perjalanan awal melewati jalan yang berliku-liku dengan batu yang tersusun asal-asalan sepertinya,dan tak juga jarang salah satu dari kami (WOPALA) agak mengalami ssedikit cobaan sedikit, dari motor yang mogok sampai terjatuh dari motor karena sangat bagusnya medan.


Tetapi itu semua tak membuat kami patah ara untuk melanjutkan perjalanan ini, setelah menempuh beberapa kilo perjalanan menggunakan motor kami sampai pada desa terakhir persis di bawah lereng Gunung Ungaran yang ada di sekitar kebun teh, desa promasan. Disana kami pun di sambut dengan hangat, layaknya keluarga sendiri, dan kami pun memutuskan untuk sekedar istirahat untuk memulihkan sejenak tenaga kami yang sudah terkuras setelah perjalanan tadi menggunakan motor.

Selesai istirahat, bercanda dan bersenda gurau dalam keluarga “WOPALA” dan pemilik rumah yang kami singgahi, Sore itu kami mutuskan untuk melanjutkan perjalanan alam ini. Kami mulai melangkahkan kaki , menapaki jalan bebatuan, rimbunnya hutan  di samping kiri kanan, kabut yang mulai turun dan sedikit rintik-rintik hujan. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya doa yang terus di panjatkan dari mulut kami memohon kepada yang maha pemberi  petunjuk agar kami bisa selamat sampai ke puncak tujuan akhir dari pendakian kami.

Rintangan dan godaan silih berganti hadir sepanjang perjalanan entah godaan dari dalam diri sendiri yang merasa lelah dan tak mampu lagi mendaki ataupun rintangan akan terjalnya bebatuan dan pohon-pohon besar di area sekitar perjalanan kami mencapai puncak Ungaran. Setelah perjalan yang cukup menguras tenaga kami, kami pun putus kan untuk istirahat sebentar memulihkan tenaga kami sambil bercanda gurau, setelah merasa cukup kuat, kami pun melanjutkan perjalanan dan di tengah perjalanan kami bertemu dengan pendaki-pendaki lain dari salah satu rombongan salah satu Universitas Semarang tidak tau dari Universitas mana.?? Kami lupa untuk menanyakannya.

Satu, dua hingga tiga jam perjalanan menuju puncak Ungaran,  Alhamdulilah akhirnya kita sampai pada satu tujuan kami, Benteng Raider, Puncak tertinggi Gunung Ungaran 2050 mdpl, tak lupa kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izinnya lah kita masih diberikan kesempatan mencapai puncak..  Alhamdulilah sesuatu cuyyy. Ditemani angin yang begitu dingin dan kabut semakin menebal. Kami memutuskan untuk segera mendirikan tenda dekat  Tugu Benteng Raider, dimalam itu yang sangat super-super dingin, kami memasak mie instan dan membuat kopi untuk sekedar menghangatkan badan. Tak lupa kami  sambil menunggu semuanya matang dan siap saji, kami memutar musik dan berjoged ria. Dangdutan di puncak gunung ( emang dasarnya kami semua pecinta musik dangdut ) berjoget ria bersama teman-teman heeeee


Sesudah makan dan berjoged ria, kami pun beristirahat sambil menunggu sunrise, matahari terbit yang bisa di nikmati dari puncak Ungaran pukul 05.30 kami pun serentak terbangun dan keluar tenda untuk menikmati sinar matahari yang menghangatkan badan kami, keinginan untuk berfoto-foto pun tak tertahankan satu persatu siap mengambil posisi untuk berfoto dengan view yang sangat indah, tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata setelah menikmati kesejukan di atas puncak tersebut , kami segera berkemas dan turun karena cuaca sudah panas. Bersyukur sekali kami sudah sampai dirumah salah satu rumah yang kami jadikan basecamp gak tau nama pemilik rumahnya, ketika sampai di basechamp , nasi goreng serta teh hangat  sudah tersaji , dan degan lahapnya kami menyantap hidangan tersebut dengan penuh suka cita , dan sampai akhirnya kami langsung memutuskan untuk kembali ke semarang , melanjutkan aktivitas seperti biasa.

              ->HIS REALLY UNFORGETTABLE MOMENT FIRST WE and TO FOREVER <-

->salam generasi emas wopala –  life<-