Singkat cerita, sejarah di bentuknya Wopala karena Kecintaan kami terhadap Gunung dan Nusantara, WOPALA (Wologito Pecinta Alam), kami pilih sebagai nama karena kita besar dan hidup di lingkungan yg sama yaitu Wologito, kami memang suka berpetualang, bahkan ada dari kami yang sudah dulu menjadi senior dalam hal Pendaki Gunung, Senior mengajarkan kepada kami tentang asyiknya berpetualang ke alam bebas, dalam hal ini adalah Gunung.
Organisasi yang lahir di kampung ini sedikit mencoba hal yang beda, mengangkatnya menjadi sebuah komunitas untuk kegiatan positif remaja karang taruna, melatih mental mereka menjadi pribadi yang baik. Dulu, remaja kampung kami identik dengan yang namanya Miras, Pergaulan bebas dan juga Kenakalan-kenakalan remaja lainnya. banyak orang tua yang mengeluh akan jadi apa anak-anak remaja kami nantinya kalau kebiasaan buruk sering kali dilakukan, bahkan hingga saat ini Orang Tua di kampung kami masih menganggap kami ini hanya sekelompok anak yang tak punya masa depan. Apapun yang mereka katakan itu akan menjadi tolak ukur semangat kami untuk menjadi lebih baik. Senior membimbing dan mengajarkan kepada kami tentang asyiknya mendaki gunung, pengalaman dari luar kampung yg dibawa mereka cukup untuk kami tau bahwa kami bukan hanya sampah masyarakat, kami punya misi, visi dan angan, menyalurkannya dalam hobby yang sama, dan dalam wadah yang sama, WOPALA PECINTA ALAM, sebut kami dengan itu.
Sebagai pecinta alam, kami mencoba untuk mengerti tentang makna sebenarnya dari pecinta alam, sehingga dalam perjalanan kami nantinya tidak akan melenceng jauh dari kaidah sebenarnya tentang pecinta alam, kamipun mengikuti kode etik Pecinta Alam Indonesia, yaitu :
- Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
dan doakan kami untuk bisa terus menjaganya, dan menjadikannya amanah yang baik untuk tujuan baik dan Wopala adalah wadah kami untuk itu semua.